Jasa

Tujuan Milling

Menghasilkan benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk-bentuk lain yang spesifik ( profil, radius, silindris, dan lain – lain ) dengan ukuran dan kualitas tertentu.

Gerakan–gerakan utama pada milling. Ada 3 ( tiga ) gerakan utama yang terdapat pada milling yaitu :

  1. Gerakan pemotongan. Gerakan berputarnya alat potong pada spindle utama. Satuan yang digunakan adalah rpm (rotasi per menit) dan simbolnya
  2. Gerakan pemakanan (feeding). Gerakan benda kerja sepanjang ukuran yang akan dipotong dan digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh meja pada waktu proses pemotongan. Satuan yang digunakan adalah mm / menit dan simbolnya
  3. Gerakan penyetelan (setting). Gerakan mendekatkan benda kerja pada alat potong. Berfungsi untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan (depth of cut), dan pengembalian, serta memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi potong cutter.

Prinsip pemotongan pada milling serta kekurangan dan kelebihannya.

  1. Pemotongan face cutting.

Adalah pemotongan benda kerja dimana sebagian besar pemotongan menggunakan sisi potong bagian depan (face) dari cutter. Sumbu dari alat potongnya tegak lurus dengan bidang dari benda kerja yang akan dikerjakan. Beberapa contoh pemotongan face cutting antara lain:

  1. Conventional face milling. Proses pemotongan dimana diameter dari cutter lebih besar dari benda kerjanya sehingga cutter overhangs di kedua sisi dari benda kerja.
  2. Partial face milling. Proses pemotongan dimana cutter yang overhangs hanya di satu sisi dari benda kerja.
  3. End milling. Proses pemotongan dimana diameter cutter lebih kecil dari lebar benda kerja sehingga membentuk slot pada waktu pemotongannya.
  4. Profile milling. Proses pemotongan dimana cutter memotong bagian luar sekeliling benda kerja yang memiliki bidang yang rata.
  5. Pocket milling. Proses pemotongan dimana cutter memotong benda kerja yang memiliki bidang yang rata, membentuk pocket yang dangkal.
  6. Surface countouring. Pemotongan dengan menggunakan ball-nose cutter. Pergerakan feedingnya maju mundur memotong benda kerja dengan bentuk kurva sepanjang benda kerja sehingga menciptakan bidang dengan tiga sumbu. Pemotongan ini biasanya dilakukan pada waktu pembuatan mould dan die.
  7. Pemotongan side cutting. Pemotongan dengan menggunakan sekeliling sisi potong bagian samping (side) dari cutter. Ini juga sering disebut plain millling. Sumbu dari alat potongnya paralel dengan bidang dari benda kerja yang dikerjakan. Beberapa contoh pemotongan side cutting antara lain:
  8. Slab milling. Proses pemotongan dimana panjang cutter melebihi dari lebar benda kerja di kedua sisinya.
  9. Slotting. Proses pemotongan dimana lebar dari cutter lebih kecil dari benda kerja. Proses ini membentuk slot pada benda kerja. Jika lebar dari cutter sangat tipis dapat juga digunakan untuk memotong benda kerja (saw milling).
  10. Side milling. Proses pemotongan dilakukan hanya pada salah satu sisi benda kerja.
  11. Straddle milling. Proses pemotongan dilakukan di kedua sisi benda kerja.
  12. Form milling Proses pemotongan dimana cutter memotong benda kerja dengan bentukan tertentu.
Baca Juga :  Fungsi Stainless Steel

Pada pemotongan ini, berdasarkan arah putaran cutter dibedakan menjadi :

  1. Pemotongan climbing (down milling). Pemotongan benda kerja dengan arah putaran cutter searah dengan arah gerakan pemakanan benda kerja (feeding). Sering juga disebut milling dengan feeding.
  2. Pemotongan conventional (up milling). Pemotongan benda kerja dengan arah putaran cutter berlawanan arah dengan arah gerakan pemakanan benda kerja (feeding). Sering juga disebut milling melawan feeding.

Untuk jasa miling hubungi kami di Wa 08126067928

atau 08116059880, 

atau 087787190535

Info Lainnya : Klik Jasa CNC Milling di Medan

Proses Manufaktur Baut Secara Massal
Apa itu Down time?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *