“Jasa Pemasangan Paving Block Terbaru di Medan

Info : Klik Jasa Pemasangan Paving Block Terbaru di Medan
https://cutt.us/jcMnU

Paving Block bahan bangunan ini tidak asing dan hampir semua orang mengetahui apa itu paving block. Bahan bangunan yang satu ini sering dijumpai sebagai perkerasan jalan, pelataran parkir atau pelataran halaman untuk rumah pribadi maupun gedung pemerintahan. Namun, belum banyak orang mengetahui bahwa paving block memiliki karakteristik, ukuran dan mutu beton beragam.

Menurut SNI 03 0691 1996, Bata Beton (Paving Block) adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu.

Mengamati dari kata “bata beton” maka unsur menyusun beton adalah air, semen dan agregat (agregat halus umumnya berupa pasir dan agregat kasar umumnya dari kericak). Maka saya agak heran jika mendapati produk paving block lebih menyerupai mortar. Sedangkan bahan penyusun mortar adalah  air, semen dan agregat halus (pasir). Kuat tekan mortar dan beton berbeda, maka tidak heran jika mutu bata beton (paving block) bervariasi sesuai dengan bahan menyusunnya.

Belum banyak yang tahu kalau paving block memiliki klasifikasi mutu, perlu diketahui, dalam SNI 03 0691 1996 dicantumkan:

bata beton (paving block) mutu A digunakan untuk jalan, mutu B digunakan untuk pelataran parkir, mutu C digunakanuntuk pejalan kaki, sedangkan untuk mutu D digunakan untuk taman dan penggunaan lain. Dengan karakteristik sebagai berikut :

Bata Beton mutu A di atas disyaratkan kuat tekan minimal 35 MPa dan rerata 40 MPa hal ini setara dengan K430 hingga K490.

Bata Beton mutu B diatas disyaratkan kuat tekan minimal 20 MPa da rerata 20 MPa hal ini setara dengan K208  hingga K245.

Bata Beton mutu C diatas disyaratkan kuat tekan minimal 12,5 MPa dan rerata 15 MPa hal ini setara dengan K153 hingga K184.

Bata Beton mutu D diatas disyaratkan kuat tekan minimal 8,5 MPa dan rerata 10 MPa hal ini setara dengan K104  hingga K122.

Dari sisi ketebalan, paving mempunyai 3 macam ketebalan, yaitu 6 cm,  8 cm dan 10 cm. Kuat tekan bata beton (paving block) tidak ditentukan dari ketebalan, tetapi dari komposisi bahan/material penyusunnya.

Baca Juga :  Apa itu Paving Block?

Dalam penelitian Harun Malissa tentang pengaruh batu pecah terhadap kuat tekan paving block, menyatakan Penambahan batu pecah akan berpengaruh terhadap kuat tekan paving block. Hal ini  jika ditinjau dari perbandingan yang sama antara semen dengan pasir yaitu 1 pc : 8 pasir tanpa tambahan batu pecah (seperti paving block yang ada di pasaran) didapatkan kuat tekan maksimum sebesar 5,25 Mpa, sedangkan yang ditambah batu pecah didapatkan kuat  tekan maksimum sebesar 9,70 Mpa pada komposisi campuran 1 pc : 8 pasir : 4 batu pecah dengan menggunakan batu pecah lolos ¾” tertahan ½” dan minimum 4,91 Mpa pada komposisi campuran 1pc : 8 pasir : 8 batu pecah dengan menggunakan batu pecah lolos saringan No.  3/8” tertahan saringan. No. 4.

Proses Pembuatan Paving Block

  • Pembuatan dengan cara  manual
    Pembuatan paving block dimulai dengan mencampur semen, air, pasir, penambahan batu pecah (kericak) dan penambahan abu batu (sebagai filler) dengan komposisi tertentu. Setelah adukan homogen, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan dan dipress dengan kekuatan tekan tenaga manusia. Pembuatan cara manual ini umumnya menghasilkan mutu paving block yang  rendah karena tekanan yang diberikan pada saat mengempa tidak maksimal.
  • Pembuatan dengan mesin
    Mencampurkan bahan material penyusun ke dalam mesin molen, kemudian di masukkan ke dalam mesin press paving block. Pada mesin ini dapat disetting tekanan yang akan diterima untuk menghasilkan paving dengan mutu tertentu. Umumnya pembuatan paving block dengan menggunakan mesin akan menghasilkan mutu beton yang tinggi, keseragaman dan kestabilan tekanan pada saat pengempaan memberikan kontribusi peningkatan mutu paving block, Meskipun demikian, komposisi material penyusun bata beton (paving block) sangat menentukan mutu produk tersebut.

Paving dengan mutu baik tidak akan ditumbuhi lumut, jika paving block ditumbuhi lumut menandakan penyerapan air yang tinggi sehingga kondisi paving lembab. Hal ini juga menandakan bahwa material pasir yang digunakan jelek, kandungan lumpur terlalu banyak sehingga menyebabkan bata beton (paving block) bermutu jelek.

Berbagai metode pengujian

  • Metode struktur, yaitu dengan cara paving dipotong berbentuk kubus dengan ukuran yang disesuaikan dengan benda uji, kemudian ditekan dengan tekanan, durasi waktu dan kecepatan tertentu hingga hancur. Nilai kuat tekan diperoleh dari Beban tekan dibagi dengan luas bidang tekan.
  • Metode Ukuran, diukur dengan kaliper ukuran ketebalan minumum 6 cm dengan toleransi +8%
  • Metode Visual, permukaan paving block harus rata,   tidak terdapat cacat, bagian sudut dan tepi tidak mudah hancur, jika paving satu dengan yang lainnya dibenturkan tidak mudah hancur.
  • Pengujian jatuh, jika paving dijatuhkan bebas dengan ketinggian 1 meter maka paving block yang bagus tidak akan mudah patah.
  • Pengujian serapan air, paving block direndam ke dalam air selama 24 jam, kemudian dikeringkan dengan suhu 105 derajat celcius dan ditimbang 2 kali hingga selisih hasil penimbangan tidak lebih dari 0,2%, kemudian nilai penyerapan dihitung dari berat paving block basah dikurangi berat paving block kering, dibagi dengan berat paving block kering, kemudian dikalikan 100%.
Baca Juga :  Jasa Pemasangan Paving Block Terbaru di Medan

Metode interlock, pada bentuk bata beton (paving block) yang mempunyai sisi tidak rata (mulus) tetapi mempunyai sisi yang sengaja dibuat dengan tonjolan untuk membuat ikatan antar bata beton (paving block) akan membuat struktur pasangan paving block semakin kuat. Pada pemasangan paving block jenis interlok ini juga mempunyai keunggulan, yaitu jarak antar paving (nat)  berbentuk rapi dan seragam. Sisi panjang dan lebar paving block terdapat tonjolan yang akan membentuk ruang kecil untuk isian pasir di sela-sela pasangan paving tersebut.

Keuntungan dari Paving Block :

(a) Pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan alat berat serta dapat diproduksi secara masal
(b) Pemeliharaannya mudah, ekonomis, ramah lingkungan dan dapat dipasang kembali setelah dibongkar
(c) Tahan terhadap beban statis, dinamik dan kejut
(d) Tahan terhadap tumpahan bahan pelumas dan pemanasan oleh mesin kendaraan.

Kelemahan Paving Block :

(a) Mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang nyaman untuk kendaraan dengan kecepatan tinggi.
(b) Perkerasan paving block sangat cocok untuk mengendalikan kecepatan kendaraan di lingkungan permukiman dan perkotaan yang padat.

Jasa untuk pemasangan paving block hubungi kami di Wa 08126067928

Info Lainnya : Klik Jasa Pemasangan Paving Block Terbaru di Medan

Sifat dan Klasifikasi Baja
Pembentukan Kontrak Konstruksi

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *